Vaksin HPV

Kabar baik untuk kita semua, saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan menjalankan program pemberian vaksinasi HPV secara gratis yang diberikan untuk mencegah kanker leher rahim atau kanker serviks pada wanita. Vaksin HPV ini ditargetkan secara merata di 34 Provinsi di Indonesia pada anak perempuan yang berada di kelas 5 dan 6 SD.

 

Selain vaksinasi, Kemenkes juga tengah menyiapkan program percontohan untuk pemeriksaan kanker serviks menggunakan metode HPV DNA Test. Saat ini HPV DNA test dilakukan di lima kota di Provinsi DKI Jakarta, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Timur.

 

Siapa yang direkomenadasikan untuk Vaksin HPV?

  • Vaksin HPV direkomendasikan kepada orang yang berumur sekitar 11 tahun sebelum mereka aktif secara seksual.
  • CDC juga merekomendasikan Vaksin HPV untuk semua orang yang berumur di bawah 26 tahun jika mereka tidak mendapatkan vaksin sebelumnya.
  • Vaksinasi tidak direkomendasikan untuk orang yang berusia lebih dari 26 tahun. Vaksinasi HPV pada orang dengan rentang usia ini kurang bermanfaat karena banyak orang pada rentang usia tersebut yang sudah terpapar HPV.

 

Harus diingat bahwa vaksinasi HPV dilakukan untuk mencegah infeksi HPV tetapi tidak untuk mengobati infeksi HPV yang sudah ada. Namun jika kamu berumur lebih dari 26 tahun dan menginginkan untuk melakukan vaksinasi HPV, kamu dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

 

Apakah ada hal yang perlu diwaspadai?

  • Vaksin HPV 9-valen diproduksi dengan menggunakan Saccharomyces cerevisiae (ragi roti) dan dikontraindikasikan untuk orang dengan riwayat hipersensitivitas langsung terhadap ragi.
  • Penyakit akut sedang atau berat merupakan tindakan pencegahan untuk vaksinasi, dan vaksinasi harus ditunda sampai gejala penyakit akut membaik.
  • Penyakit akut ringan (misalnya diare atau infeksi saluran pernapasan atas ringan, dengan atau tanpa demam) bukan alasan untuk menunda vaksinasi.

 

Lalu, apakah aman melakukan vaksinasi HPV?

Vaksin HPV tergolong sangat aman. Penelitian menunjukkan bahwa manfaat vaksin HPV jauh lebih besar dibandingkan potensi risikonya. Seperti semua vaksin pada umumnya, vaksin HPV dapat menimbulkan beberapa efek samping.

Efek samping yang mungkin ditimbulkan setelah vaksin HPV adalah sebagai berikut.

  • Efek samping paling umum yang dilaporkan selama uji klinis vaksin HPV adalah reaksi lokal di tempat suntikan.
  • Reaksi lokal seperti nyeri, kemerahan, atau bengkak dilaporkan oleh 20% hingga 90% penerima.
  • Suhu tubuh 37,8°C selama 15 hari setelah vaksinasi dilaporkan pada 10% sampai 13% penerima vaksin HPV.
  • Berbagai reaksi lainnya yang dapat muncul setelah vaksinasi adalah mual, pusing, dan rasa kurang enak badan.
  • Tidak ada efek samping yang serius yang dikaitkan dengan vaksin HPV. Vaksinasi HPV ini terus dipantau CDC dan Food and Drug Administration.

Source: 

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230522/2543044/cegah-kanker-pemerintah-gencarkan-program-promotif-dan-preventif/

https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/hcp/recommendations.html

https://www.cdc.gov/hpv/hcp/vaccine-safety-data.html

https://www.cdc.gov/hpv/hcp/for-hcp-tipsheet-hpv.pdf

https://www.klikdokter.com/info-sehat/kanker/syarat-dan-kriteria-untuk-mendapatkan-vaksin-hpv-gratishttps://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230522/2543044/cegah-kanker-pemerintah-gencarkan-program-promotif-dan-preventif/

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.