Edutainment kali ini mengambil tema : “Halal Bihalal dan sosialisasi program pencegahan HIV-AIDS 2017”, yang diadakan tetap seperti beberapa acara sebelumnya yaitu di Drum Cafe Suhat Malang. Selain itu juga panitia menyiapkan tempat untuk pelaksanaan mobile klinik yang bekerjasama dengan dinas kesehatan kota Malang dengan menunjuk Puskesmas KendalKerep sebagai pelaksananya.

 

Acara di mulai dengan sambutan dari Fatayat NU Jatim di sampaikan oleh coordinator Fatayat NU Jatim Ibu Hikmah Bafaqih, dalam sabutannya beliau membawa seluruh team Fatayat NU Jatim dan mengucapkan terimakasih atas kedatangan semua undangan dan pengunjung yang menghadiri edutainment sekaligus halal bihalal di Kota Malang. Bu Hikmah juga mengingatkan bahwa komunitas LSL dan Waria harus lebih di perhatikan sekaligus harus mendampingi mereka dan membuat mereka mandiri.  Untuk stok kondom dan pelicin Ibu Hikmah menyampaikan bahwa akan di kirim langsung dari Nasional.

 

Berikutnya acara dilanjutkan dengan pengarahan dari KPA Kota Malang yang disampaikan oleh Sekretaris KPA Kota Malang Ibu Sri Laksmi Astuti. Dalam arahannya sekretaris KPA menyampaikan kondisi KPA saat ini yang tinggal beberapa bulan beroperasi sampai akhir 2017. Selain itu juga di sampaikan mengenai stok kondom dan pelicin yang sudah habis dan belum ada kiriman dari KPAN di Jakarta. Beliau menghimbau agar komunitas mulai mandiri dalam hal layanan kesehatan bagi ODHA, di samping itu juga komunitas LSL mandiri dalam hal pemenuhan kebutuhan akan kondom dan pelicin karena suatu saat suplai kondom dan pelicin akan habis dan tidak di tanggung lagi oleh donor dan pemerintah. Komunitas harus mulai mandiri dengan membeli kondom dan pelicin di apotik dan supermarket yang banyak tersedia dengan berbagai varian dan merk.

 

Acara selanjutnya lipsing oleh Miss Adriana, pengungjung di buat rileks sejenak dengan penampilan memukau dari Miss Adriana yang membawakan lagu I love you Allah.

 

Berikutnya adalah acara tauziah tetapi lebih tepatnya pemberian informasi dari Doctor Zainul Hamdi dosen dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam arahannya beliau menyampaikan bahwa komunitas GWL merupakan manusia yang juga membutuhkan perhatian baik dalam hal layanan kesehatan dan di dalam lingkungan masyarakat seperti pada masyarakat pada umumnya. Selain itu komunitas GWL harus bisa menerima keberadaan drinya jangan mengingkari diri sendiri atau member stigma pada dirinya atau self stigma. Terkait gender beliau juga menyinggung bahwa tidak usah mempermasalahkan gender, identitas atau apapun yang terpenting adalah bagaimana sekarang komunitas harus bisa menerima dirinya sendiri agar merasa nyaman dengan dirinya. Tidak perlu takut akan dirinya dan masyarakat di sekitarnya. Untuk urusan dengan agama DR. zainul yang biasa akrab di sapa dengan mas Inung ini tidak menyinggung masalah dosa atau apapun yang berkaitan hubungan manusia dengan Tuhannya, Belia tidak mau mencampuri urusan komunitas LSL secara personal beliau hanya ingin menunjukkan bahwa sebagai masyarakat minoritas harus mempunyai rasa tanggung jawab pada dirinya, keluarga dan masyarakat. Dengan bisa menerima dirinya sebagai seorang LSL akan membuat nyaman dan bisa beraktifitas layaknya masyarakat pada umunya tidak minder dan merasa di pinggirkan.

 

Selanjutnya panitia mengelilingkan kotak sumbangan untuk membantu rekan komunitas yang sakit atau yang meninggal dunia. Panitia ingin mengetuk jiwa social sesama komunitas LSL yang hadir pada malam itu untuk meringankan beban sesama. Dari hasil donasi teman-teman dan undangan yang hadir terkumpul dana sebesar Rp.848.000,- yang akan di sumbangkan kepada komunitas yang membutuhkan.

 

Setelah itu acara di lanjutkan dengan acara inti pada malam itu yaitu halal bihalal dimana senior Igama, KPA, Dinkes dan dari Fatayt NU Jatim maju ke depan kemudian seluruh pengunjung secara bergiliran saling bersalam-salaman. Esensi dari halal bihalal bersalam-salaman merupakan bentuk keikhlasan untuk saling memaafkan dan menjalin tali silaturahmi yang lebih akrab lagi.

 

Setelah acara halal bihalal di lanjutkan dengan ramah tamah dan makan malam bersama seluruh pengunjung dengan menu yang telah di siapkan dari panitia.

 

Di sela-sela ramah tamah dan ada sebagian yang asih makan malam acara dilanjutkan dengan pebagian doorprice dengan memberikan pertanyaan kepada pengunjung yang bisa menjawab pertanyaan di antaranya adalah siapakah nama sekretaris KPA Kota Malang, Nama petuga lapangan, lima fasyankes yang bisa melakukan pemeriksaan VCT. Penonton berebutan menjawab karena mendapat iming-iming hadiah yang menarik dari panitia.

 

Pengunjung sejenak di hibur dengan lipsing dari duo cepol yang merupakan dua orang senior yang ikut menyumbangkan kepiawaiannya untuk memerihakan acara edutainment pada alam itu. Mereka melipsingkan dua buah lagu di tutup dengan tarian india.

 

Berikutnya langsung di susul dengan lipsing dari Miss Tamara yang menghentak dengan dangdutannya yang membawakan lagu Cintai Aku karena Allah.

 

Acara dilanjutkan masih di sesi hiburan dengan membagikan kembali doorprice yang telah di sediakan oleh panitia. Dengan mengajak penonton sebanyak 5 orang untuk memperagakan baju muslim yang mereka kenakan seperti modelprofesional di atas cat walk denga iringan musik dan peserta harus membuat pose yang menarik.

 

Lipsing berikutnya dari Miss Alexandria yang membawakan lipsing secara komedi dan membuat seluruh ruangan tertawa dengan tingkah konyolnya.

 

Pembagian hadiah di berikan kepada pengunjung yang menfolow instagram Igama dan Gue berani Malang sekaligus memposting acara tersebut yang paling bagus. Dua orang pemenang berhak mendapatkan hadiah dari panitia dengan membuat postingan yang menarik.

 

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.