“Pemenuhan hak asasi manusia seseorang harus memperhatikan dan menghormati hak asasi orang lain (Organisasi Kesehatan Dunia, Oktober 2002).”
Udah pernah denger istilah HAM alias Hak Asasi Manusia? Udah pernah lah yah… Kalo istilah HKSR, udah pernah denger belom? Nah hari ini kita akan bahas apa sih HKSR itu.
Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) adalah terjemahan dari istilah dalam Bahasa Inggris, Sexual and Reproductive Health and Rights (SRHR) atau juga Sexual and Reproductive Rights and Health (SRRH). Istilah ini pertama kali muncul dari peran penting Konferensi Internasional untuk Kependudukan dan Pembangunan (International Conference on Population and Development) tahun 1994 di Kairo, Mesir yang menghasilkan Program Aksi dan Konferensi Dunia tentang Perempuan ke-4 tahun 1995 di Beijing, China yang menghasilkan Platform Aksi. HKSR jadi hal yang penting untuk memastikan martabat dan hak asasi manusia menjadi inti pembangunan, termasuk juga hak yang terkait dengan keputusan individu untuk berkeluarga.
Terus, apa aja sih maksudnya HKSR itu?
Jadi, pada dasarnya, HKSR itu terdiri dari dua hal:kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi.
Kesehatan seksual itu didefinisikan sebagai keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan seksualitas. Itu artinya, kesehatan seksual memerlukan penghargaan terhadap seksualitas seseorang, termasuk dalam hal merasakan kenikmatan seksual dan hubungan seks yang aman tanpa paksaan dan kekerasan.
Dalam kata lain, loe dan gue bisa dibilang udah sehat secara seksual saat kita bisa memilih pasangan seksual sesuai yang kita inginkan, merasakan kenikmatan seksual, dan terbebas dari risiko kehamilan yang tidak direncanakan dan infeksi menular seksual, maupun dari segala paksaan dan kekerasan.
Sedangkan kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Jadi kita bisa dibilang sehat reproduksinya kalo organ reproduksi loe dan gue mampu berfungsi dengan baik, plus kita bisa menentukan mau punya anak atau ga dan kapan, jumlah anak dan jarak antar anak yang dilahirkan, serta memilih alat kontrasepsi yang diinginkan tanpa adanya paksaan.
Apa aja yang termasuk HKSR?
Ada 12 hak yang termasuk sebagai HKSR, berikut ini penjelasannya satu-persatu.
Yuk kita cek bersama.
- Informasi dan pendidikan kespro
Hak ini termasuk juga hak kita untuk dapat informasi yang benar tentang apapun yang ada
hubungannya dengan kesehatan seksual dan reproduksi, seperti misalnya info mengenai perilaku
seks berisiko,jenis kontrasepsi maupun jenis penyakit yang bisa ditularkan melalui relasi seksual.
- Pelayanan dan perlindungan kespro
Kalau hak yang ini, mencakup juga informasi tentang klinik maupun tempat yang memberikan layanan kesehatan yang terkait dengan kesehatan reproduksi seperti layanan yang berhubungan dengan kontrasepsi,pemeriksaan organ reproduksi, kehamilan maupun kelahiran. Sedangkan perlindungan
kespro mencakup kebebasan kita dalam mengakses layanan kesehatan reproduksi dari ancaman dan rasa takut dari siapapun termasuk orang terdekat seperti pasangan.
- Kebebasan berpikir tentang pelayanan kespro
Kebebasan berpikir ini adalah hak kita untuk mempertimbangkan dan memutuskan layanan kespro apa saja yang akan kita akses, dimana dan kapan, sesuai dengan kondisi kesehatan reproduksi kita.
Jadi, kita sendiri yang menentukan segala keputusan seputar kesehatan reproduksi diri.
- Dilindungi dari kematian karena kehamilan
Kalau hak ini memang khusus untuk perempuan yang ada hubungannya dengan Angka Kematian Ibu (AKI) yang jadi indikator untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak. Hak ini mencakup hak perempuan untuk bisa mengakses layanan kesehatan sepanjang masa kehamilannya untuk memastikan kondisi kesehatannya baik hingga di masa kelahiran.
- Menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak
Ini ada kaitannya dengan pilihan kita untuk memiliki berapa banyak anak, kapan dan bahkan termasuk juga pilihan bila kita tidak ingin memiliki anak. Sementara jarak kelahiran anak terkait dengan masa ideal memiliki anak selanjutnya yang mempertimbangkan kondisi ibu pascamelahirkan dan masa menyusui.
- Kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan reproduksinya
Hak ini termasuk juga bagaimana seseorang bebas menentukan dan mengakses layanan yang terkait dengan kebutuhan dan kondisi reproduksinya tanpa merasa dalam tekanan atau ketakutan karena ancaman dari pihak lain.
- Bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual
Hak ini mencakup hak setiap manusia untuk bebas dari segala jenis kekerasan seksual dari siapapun dalam relasi apapun, baik dalam relasi pacaran, rumah tangga, keluarga, hubungan kerja ataupun hubungan lainnya. Catatan: kekerasan seksual terjadi saat adanya tindakan seksual yang dilakukan tanpa persetujuan semua pihak yang terlibat.
- Mendapatkan manfaat kemajuan, ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kespro
Dalam hal ini, siapapun berhak untuk mendapatkan akses dan informasi yang benar mengenai kesehatan seksual dan reproduksi untuk menjadi pertimbangannya dalam mengambil keputusan apapun terkait kesehatan seksual dan reproduksinya.
- Atas kerahasiaan pribadi berkaitan dengan pilihan atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya
Selain berhak untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai kesehatan reproduksi sebagai landasan pengambilan keputusan, kita juga berhak merahasiakan keputusan yang telah kita ambil itu. Tidak ada pihak yang bisa memaksakan kita untuk memberitahukan pilihan dan layanan yang kita ambil untuk kebutuhan kesehatna seksual dan reproduksi kita.
- Membangun dan merencanakan keluarga
Hak ini terkait dengan hak kita untuk memilih pasangan dalam hal dengan siapa kita ingin berkeluarga dan segala hal yang berhubungan dengan kesehatan seksual dan reproduksi dalam membangun keluarga.
- Bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan berkeluarga dan kehidupan reproduksi
Serupa dengan hak sebelumnya, ruang lingkup hak ini juga ada hubungannya dalam keputusan berkeluarga. Setiap orang berhak untuk bebas dari tekanan atas keputusan apapun yang diambil dalam kehidupan berkeluarga dan kehidupan reproduksi sesuai dengan kondisi kesehatan seksual dan reproduksinya.
- Kebebasan berkumpul dan berpartisipasi
Last but not least, hak ini mencakup hak setiap orang untuk berkumpul dan berpartisipasi, khususnya dalam setiap kegiatan yang ada hubungannya dengan peningkatan informasi mengenai kesehatan seksual dan reproduksi.
Nah, itu tadi 12 Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi yang dimiliki setiap orang. Menurutmu, adakah hak yang belum terpenuhi dan kenapa?
Oleh: NQ
No Comment
You can post first response comment.