Program penjangkauan penanggulangan HIV AIDS untuk komunitas yang didukung oleh Yayasan SPIRITIA, berjalan mulai januari 2016. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS, LKNU,PKBI dan beberapa yayasan lainnya . Untuk wilayah KALTIM, program penjangkauan dilakukan oleh PKBI KALTIM. PKBI merekrut teman-teman komunitas LSL untuk dijadikan Penjangkau Lapangan yang berjumlah 28 orang dan juga Peer Educator yang sekarang berjumlah 20 orang dengan wilayah kerja Samarinda.
Setelah berjalan lebih dari 2 semester atau 1 tahun lebih, dari program penjangkauan ini cukup membuahkan hasil, yaitu hingga semester ke 2 ( Desemberber 2016 ) berhasil mengajak Test sebanyak 4364 orang (338%) melampaui target. Dari yang dirujuk test ini ditemukan sebanyak 64 orang reaktif (positif), lebih kurang 7%. Hal ini menumbuhkan keprihatinan, bahwasannya penyebaran HIV juga sudah menyentuh komunitas LSL dan mungkin sudah sejak lama, akan tetapi selama ini karena minimnya informasi dan akses kesehatan yang diterima oleh komunitas ini, sehingga mungkin turut jadi penyebab tingginya kasus di lingkup LSL dari tahun ke tahun.
Berjalannya program ini bukan tanpa hambatan, banyak masih bagian dari komunitas yang ternyata sulit untuk dijangkau dan cukup hiden, padahal secara resiko, mereka juga sangat beresiko. Sehingga butuh ekstra pendekatan dari tim penjangkau untuk bisa mengajak mereka test dan memberikan informasi seputar HIV AIDS. Hambatan lainnya adalah ketakutan orang-orang terhadap proses test, yang mana anggapan banyak orang bahwasannya testnya begitu rumit dan sakit, belum lagi kekhawatiran masalah privasi mereka. Keberadaan lokasi dan layanan VCT juga menjadi hambatan, karena sebelumnya dan juga hingga kini masih banyak pusat layanan kesehatan yang masih belum menerima layanan VCT ( Voluntery Conselling Test ), padahal menurut pemerintah dan dinas kesehatan sendiri, untuk Puskesmas di wilayah Samarinda, sudah dilakukan pelatihan dan penyediaan peralatan untuk test, namun mungkin kesiapan dari petugasnya yang masih kurang. Hambatan terbesar yang juga dihadapi dalam program penjangkauan ini adalah masih tingginya tingkat stigma dan diskriminasi di lingkungan masyarakat dan juga layanan kesehatan. Sehingga cukup mempersulit proses rujukan test untuk teman-teman komunitas LSL, TG, Penasun.
Sejalan dengan berjalannnya program ini, tidak lalu segalanya berulang begitu saja, dari pihak PKBI, KPA, Dinas Kesehatan dan instansi terkait terus melakukan advokasi dan pembenahan guna memperbaiki segala kekurangan dan meningkatkan mutu pelayanan. Bukan hanya rapat koordinasi, akan tetapi juga semua pihak mau turun kelapangan membantu dan meningkatkan dalam proses penjangkauan. Mapping per 6 bulan yang dilakuakan oleh tim penjangkau PKBI , untuk menentukan lokasi komunitas, memperbanyak kegiatan edutainment dan VCT Mobile, pemaksimalan media sosial berbasis internet, salah satunya adalah gueberani.com menjadi solusi mempermudah dalam proses penjangkauan komunitas LGBT terutama LSL. Dari itu semua diharapkan kedepan bisa mencapai pada titik ZERO atau mewujudkan 3 ZERO. Yaitu Zero new Infection, Zero AIDS Related Deaths, dan Zero Discrimination.
No Comment
You can post first response comment.