Sekarang ini, tes HIV tidak hanya dapat dilakukan di rumah sakit besar saja. Kamu juga bisa melakukan Voluntary Counseling and Testing (VCT) secara gratis di puskesmas terdekat. Harap diketahui bahwa beberapa puskesmas yang memberikan layanan tes HIV gratis tetap dikenai biaya administrasi kurang lebih sebesar 15.000 rupiah. Berikut daftar layanan kesehatan yang menyediakan tes HIV […]

Read More

  Pada prinsipnya ada dua tujuan dalam hubungan seks, yakni rekreasi dan reproduksi. Dalam hal rekreasi, di sinilah chemsex (chemical-sex) memegang peranan penting yakni untuk memberi sensasi pengalaman seksual dengan penggunaan obat-obatan. Fenomena ini umumnya dilakukan oleh komunitas gay, namun kini telah populer di kalangan heteroseksual. Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk chemsex, seperti dikutip dari […]

Read More

    Sekarang diakui secara luas bahwa HIV dan hak asasi manusia terkait erat. Pelanggaran hak asasi manusia adalah salah satu pendorong epidemi HIV dan meningkatkan dampaknya. Pada saat yang sama, HIV merusak kemajuan dalam realisasi hak asasi manusia. Di bawah hukum dan perjanjian hak asasi manusia internasional, dan kewajiban internasional seperti Deklarasi Universal Hak […]

Read More

Setelah seseorang tertular HIV, sistem kekebalan tubuh mereka mulai mengembangkan antibodi HIV. Serokonversi adalah periode di mana antibodi ini pertama kali terdeteksi. Sebagian besar tes HIV memeriksa keberadaan antibodi HIV. Jadi, jika seseorang yang tertular virus HIV melakukan tes sebelum serokonversi dimulai, hasilnya biasanya akan negatif. Berapa Lama Waktu Serokonversi? Lamanya waktu antara tertular HIV […]

Read More

Kelompok transgender (waria) adalah salah satu kelompok yang paling terpengaruh oleh epidemi HIV dan juga lebih mungkin hidup dengan HIV daripada populasi masyarakat umum. Istilah transgender mengacu pada orang yang identitas dan ekspresinya berbeda dengan harapan sosial dari jenis kelamin biologis mereka saat lahir. Transgender mungkin melihat diri mereka sebagai laki-laki, perempuan, gender non-konformis, atau […]

Read More

  Sedari kecil, gue selalu merasa terjebak dalam tubuh yang bukan gue banget. Iya, gue merasa sebagai perempuan yang terjebak dalam tubuh lelaki. Tapi apa iya itu memang kondisi gue yang sesungguhnya? Atau hanya perasaan gue saja yang berlebihan? Karena tidak sedikit loh orang-orang di sekitar yang menganggap gue lebay atau cari perhatian hanya karena […]

Read More

Loe pernah kesal nggak sih, kenapa kalau berbicara tentang HIV kerap diidentikkan dengan lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki (LSL)? Padahal di Indonesia, faktanya perempuan heteroksekual khususnya dari kelompok ibu rumah tangga adalah kelompok yang paling banyak terinfeksi HIV. Secara statistik, LSL lebih memungkinkan untuk terinfeksi HIV dibandingkan lelaki dan perempuan heteroseksual. Selain itu, sebagian […]

Read More

  Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 25 Mei kemarin, menyatakan tidak akan lagi mengkategorikan transgender sebagai “gangguan mental,” melainkan sebagai “ketidaksesuaian gender.” Dan, ketidaksesuaian gender juga dimasukkan ke dalam bab tentang kesehatan seksual, dan bukan lagi sebagai “gangguan mental” seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya. Seperti yang dilansir dari Time. Para aktivis transgender berharap bahwa ICD-11 akan […]

Read More

Meski di Indonesia kaum perempuan heteroseksual (khususnya kelompok ibu rumah tangga) menempati posisi pertama yang terinfeksi HIV, faktanya di beberapa negara prevalensi di antara lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) sangat tinggi, seperti yang dikutip dari situs Avert. Artinya, kelompok LSL memiliki peluang lebih besar untuk terpapar virus, terutama bagi mereka yang melakukan hubungan […]

Read More

    Apa itu Homofobia? Homofobia adalah “kebencian yang tidak rasional, intoleransi, dan ketakutan” terhadap orang-orang dengan orientasi homoseksual (gay dan lesbian). Pandangan-pandangan ini diekspresikan melalui perilaku homofobik seperti komentar negatif, bullying, serangan fisik, diskriminasi dan representasi media negatif. Seperti halnya tindakan individu, homofobia dapat diekspresikan melalui tindakan negara, seperti hukum, serta lembaga sosial lainnya. […]

Read More