Setelah seseorang tertular HIV, sistem kekebalan tubuh mereka mulai mengembangkan antibodi HIV. Serokonversi adalah periode di mana antibodi ini pertama kali terdeteksi. Sebagian besar tes HIV memeriksa keberadaan antibodi HIV. Jadi, jika seseorang yang tertular virus HIV melakukan tes sebelum serokonversi dimulai, hasilnya biasanya akan negatif.

Berapa Lama Waktu Serokonversi?

Lamanya waktu antara tertular HIV pertama kali dan pengembangan antibodi yang terdeteksi dapat bervariasi karena sistem kekebalan setiap orang berbeda. Ini juga dapat bergantung pada jenis tes HIV yang diambil seseorang.

Sebagian besar tes HIV di pusat layanan seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit di Indonesia mendeteksi keberadaan antibodi HIV. Orang biasanya mengembangkan antibodi yang terdeteksi dalam waktu 3-12 minggu setelah tertular HIV.

Apakah HIV Dapat Ditularkan Sebelum Serokonversi?

Seseorang dapat menularkan HIV sebelum serokonversi. Bahkan ketika sistem kekebalan tubuh belum menghasilkan jumlah antibodi HIV yang terdeteksi, namun virus terus aktif.

Pada waktu antara tertular virus dan serokonversi, kebanyakan orang tidak tahu bahwa mereka mengidap HIV. Jika mereka mengikuti tes, hasilnya akan negatif. Namun justru pada waktu inilah yang paling menularkan karena virus HIV sedang bereplikasi sebanyak-banyaknya sehingga mudah untuk menularkan ke pasangan seksualnya.

Tes HIV tentu sangat penting karena dapat mengarah pada deteksi, pengobatan dini dan risiko penularan yang lebih sedikit. Satu-satunya cara bagi seseorang untuk mengetahui dengan pasti apakah mereka mengidap HIV adalah dengan mengikuti tes. Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah tertular virus, karena infeksi HIV tidak selalu menunjukkan gejala.

Keakuratan tes HIV telah meningkat secara signifikan sejak para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi virus. Namun, tidak ada tes yang dapat secara akurat mendeteksi HIV dengan sangat segera setelah seseorang tertular virus.

 

Tes Asam Nukleat / Nucleic Acid Testing (NAT)

Tes ini memeriksa darah untuk keberadaan RNA virus. Ini juga dapat menghitung berapa banyak virus yang ada, yang disebut viral load. NAT akurat selama tahap awal infeksi, biasanya setelah 7 hari pasca pajanan tetapi sangat mahal. Penyedia layanan kesehatan biasanya melakukan tes ini untuk orang yang akan mendonorkan darahnya ke PMI.

 

Tes Kombinasi Antigen & Antibodi

Tes ini dilakukan untuk mendeteksi antigen HIV yang dikenal dengan p24 dan antibodi HIV-1 atau HIV-2. Dengan mengidentifikasi antigen p24, maka keberadaan virus HIV dapat terdeteksi sejak dini sebelum antibodi HIV diproduksi dalam tubuh. Tubuh umumnya membutuhkan waktu 2-6 minggu untuk memproduksi antigen dan antibodi sebagai respons terhadap infeksi.

 

Tes Antibodi

Jenis pemeriksaan untuk mendeteksi antibodi HIV dalam darah. Antibodi HIV adalah protein yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap infeksi HIV. Inilah jenis pemeriksaan HIV yang umum dilakukan di hampir semua layanan HIV di Indonesia.

Jangan pernah berfokus pada gejala HIV di tahap awal, karena tidak ada gejala HIV yang spesifik. Jalan terbaik yang harus kamu lakukan jika merasa memiliki riwayat faktor risiko HIV adalah dengan melakukan tes HIV di puskesmas, klinik atau rumah sakit. Tidak disarankan melakukan pemeriksaan HIV secara mandiri di rumah dengan membeli alat tes HIV secara online karena hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan.

 

Oleh: Om Bob

 

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.