Kondom, penting atau gak penting?

1. Apakah kondom terbukti bisa mencegah HIV dan IMS?

Kondom yg beredar di Indonesia sudah lulus uji dan memenuhi standar mutu internsional (ISO 4074). Kondom juga terbukti tidak berpori sehingga bisa mencegah penularan HIV dan IMS. Tentu saja juga harus dengan pemakaian kondom yg tepat.

2. Bagainana cara pemakaian kondom yg tepat?

Disarankan untuk memakai pelumas/lubricant yang berbahan dasar air saat pemakaian kondom. Bahan dasar seperti lotion atau baby oil bisa merusak bahan dasar kondom yg terbuat dari lateks, sehingga menyebabkan kondom robek.

3. Apakah saat oral seks juga perlu memakai kondom?

Perlu. Air mani yang menempel pada sperma orang yg terinfeksi HIV bisa saja terkena pada luka di mulut kita (sariawan, luka pada gusi dll), sehingga kemungkinan untuk tertular adalah ada.

4. Bukannya tidak enak oral sex pakai kondom? Rasanya seperti karet.

Tidak, jika kalian sadar akan resiko dari apa yg kalian lakukan. Banyak sekali di toko dijual kondom dengan berbagai bentuk dan aroma yg selain tujuannya agar kalian bisa hidup sehat, kalian juga akan mendapatkan sensasi bercinta yg berbeda.Tidak usah malu untuk membeli kondom di toko atau apotek terdekat.

5. Gue masih tidak suka walaupun pakai kondom yang ada aromanya. Kalau dimasukin ke dubur atau vagina juga terasa aneh. Apa ada cara lain?

Ada. Apabila Loe dan pasangan bisa saling setia, maka kalian bisa banget berhububgan badan tanpa pemakaian kondom. Tentu saja Loe dan pasangan harus melakukan tes HIV atau bebas dari IMS terlebih dahulu. Jika Loe dan pasangan bebas HIV dan IMS, setialah pada satu pasangan saja. Maka kalian tidak perlu ML menggunakan kondom lagi. Poinnya Loe dan pasangan harus sama-sama saling setia ya.

6. Gue aktif secara seksual dan nggak bisa hanya dengan satu pasangan saja. Apa ada cara lain selain menggunakan kondom?

Kita tidak pernah tahu secara detil riwayat kesehatan pasangan kita. Apalagi jika kita hanya “kencan satu malam”. Maka dari itu pemakaian kondom saat berhubungan seks adalah penting. Memang sudah ada obat untuk mencegah HIV, obat ini namanya PreP. Obat sejenis ARV ini diminum setiap hari untuk mencegah kita dari penularan virus HIV. Akan tetapi pemerintah Indonesia belum mensubsidi ARV jenis ini, sehingga kalau kita ingin menggunakannya harus import dulu dari negara yg sudah menerapkan PreP seperti Amerika dan Thailand. Harganya pun cukup mahal. Sayangnya lagi, seperti kita tahu PreP hanya mencegah kita untuk tidak tertular HIV saja, tidak dengan Penyakit Menular Seksual lainnya.

7. Pacarku tidak mau pakai kondom dan mengancam mau putus.

Jika Loe lebih sayang dengan pacar daripada diri sendiri, maka silakan melakukan hubungan seks tanpa pemakaian kondom. Kalian sudah tahu dengan resiko dan kemungkinan yang bisa saja terjadi jika Loe ML tanpa pemakaian kondom. Maka artinya kalian sudah siap dengan kemungkinan kalian tertular HIV atau IMS.

8. Apa kalau Gue positif HIV dan pasangan juga positif HIV masih perlu pakai kondom?

Tentu saja. Kuman, bakteri bahkan virus yg ada dalam tubuh seseorang berbeda-beda. Jangan sampai karena pemikiran yg salah malah membuat virus yg ada dalam tubuh resistan terhadap terapi ARV yg Loe berdua jalani.

9. Bagaimana kalau ternyata kondom pecah di dalam tanpa disadari? Apakah mencuci dubur/vagina dengan alkohol akan membantu?

Pecahnya kondom saat berhubungan bisa saja karena cara pemakaian kondom yang tidak benar (baca pertanyaan nomor 2). Mencuci dubur/vagina dengan alkohol adalah tindakan yg salah. Virus tidak akan mati dengan alkohol. Lakukan pemeriksaan di klinik VCT terdekat 3 bulan setelah itu. Antibodi virus HIV belum bisa terbaca selama kurang lebih 3 bulan dari waktu pertama kali kita terinfeksi virus tersebut.

10. Maka dari itu kondom sangat penting?

Sangat penting kalau Loe sayang pada diri sendiri dan juga pasangan Loe. Jangan lupa juga untuk mengajak pasangan untuk ikut tes HIV. Perilaku hidup sehat akan menguntungkan Loe dan pasangan.

Salam BERANI!

Oleh: Yogi Prabowo